Senin, 27 Maret 2017

MATERI 2 ( MANUSIA DAN KESUSASTRAAN)

MATERI II (MANUSIA DAN KESUSASTRAAN)
       Karya sastra adalah penjabaran abstraksi, namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih, kebahagian, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan Ilmu Budaya Dasar dapat dihubungkan meliputi dengan bahasa, keagamaan, kesusastraan, kesenian, dan lainnya. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Sosial Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak.
Related image
 Pendekatan Kesusastraan
    Seni adalah sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi manusia terhadap sesuatu. Ilmu budaya dasar dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa inggris yaitu The Humanities, dan bahasa latin yaitu Humanus yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Maka dari itu apabila kita mempelajari The Humanities maka kita akan menjadi manusia yang berbudaya, dan halus. Sedangkan sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia. Seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Sastra lebih mudah untuk berkomunikasi. Karena pada hakikatnya karya sastra merupakan penjabaran abstraksi. Dan sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi. Filsafat juga menggunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kisah, kebahagian, kebebasan yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.
Ada juga tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra, yaitu adalah sebagai berikut.
    Ilmu Sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.Teori Sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
Karya Sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen atau novel, atau drama. Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya daar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.

 Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulissan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin prosa yang artinya terus terang. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dia bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruh budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun. Prosa terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru sebagai berikut.
Lima komponen dalam Prosa Lama:
1. Dongeng : Cerita yang tidak benar-benar terjadi. 
2. Hikayat : Cerita yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki  pesan dan amanat bagi pembacanya.
3. Sejarah : kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul

Lima komponen dalam Prosa Baru:
1. Cerita Pendek : suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya.
2. Roman atau Novel : karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
3. Biografi : kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
4. Kisah : satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
5. Autobiografi : biografi yang ditulis oleh subjeknya.


Image result for ILMU BUDAYA




Nilai-Nilai Prosa Fiksi

Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan pencintaan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

>>Prosa fiksi memberikan kesenangan.

Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.

>>Prosa fiksi memberikan informasi.

Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedia. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih dari pada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

>>Prosa fiksi memberikan warisan kultural.

Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

>>Prosa memberikan keseimbangan wawasan.

Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Puisi

Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu;
·         Figura bahasa
·         Kata-kata yang ambiquitas
·         Kata-kata berjiwa
·         Kata-kata yang konotatif
·         Pengulangan
Adapun alasan-alasan yang Mendasari Penyajian Puisi Dalam IBD, yaitu salah satunya adalah hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tethatas.Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang masyarakat.

SUMBER :

http://rininuramalina.blogspot.co.id/2016/10/hubungan-manusia-dan-kesusastraan.html
https://cookpierun.wordpress.com/2016/03/13/manusia-dan-kesusastraan/
http://euislestari02.blogspot.co.id/2015/10/tugas-ibd-manusia-dan-kesusastraan.html


MATERI 1 (MANUSIA DAN KEBUDAYAAN)

MATERI I (MANUSIA dan KEBUDAYAAN)
          
Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat, ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya.
Image result for MANUSIA
 Pengertian Manusia
     Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Berarti manusia adalah makhluk yang paling sempurna diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dibandingkan makluk lainnya, dimana memiliki akal untuk berpikir serta hawa nafsu dalam mengontrol emosi dari hati dan pikiran serta makhluk sosial yang pastinya selalu membutuhkan orang lain.

Hakikat Manusia
     Menurut bahasa, hakikat adalah suatu kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya. Dapat juga diartikan inti dari segala sesuatu yang memiliki jiwa sesuatu.
Berarti Hakikat Manusia adalah suatu nilai kebenaran yang dimiliki tiap diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. 
1. Hakikat Menurut Pandangan Umum
Hakikat manusia menurut pandangan umum mempunyai arti bermacam-macam, karena tedapat berbagai ilmu dan perspektif yang memaknai hakikat manusia itu sendiri. Seperti dalam perspektif filsafat menyimpulkan bahwa manusia merupakan hewan yang berpikir karena memiliki nalar intelektual. Dalam perspektif ekonomi mengatakan bahwa manusia adalah makhluk ekonomi. Perspektif Sosiologi melihat bahwa manusia adalah makhluk social yang sejak lahir hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia lainnya. Sedangkan, perspektif antropologi berpendapat manusia adalah makhluk antropologis yang mengalami perubahan dan evolusi. Dan dalam perspektif psikologi, manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa.




2. Hakikat manusia menurut pandangan Islam:  
- Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT.
- Kemandirian dan Kebersamaan (Individualitas dan Sosialita).
- Manusia Merupakan Makhluk yang Terbatas.

Kebudayaan Bangsa Timur

       Bangsa Timur umumnya dikenal baik dengan mengedepankan norma-norma, moral, dan etika, dan nilai adat istiadat serta nilai kebudayaannya yang sangat dijunjung tinggi. Kepribadian Bangsa Timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam berpakaian serta santun dalam berperilaku. Tak heran bahwa Bangsa Timur sangat terkenal dengan keramah tamahan penduduknya yang lebih bersahabat.
      Salah satu dari bangsa timur itu adalah bangsa Indonesia. Sejak jaman dahulu bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain sebagai bangsa yang memiliki kepribadian positif. Selain itu, Bangsa Indonesia juga dikenal sebagai Negara yang memiliki adat istiadat yang sangat beragam. Sebagai bangsa timur Indonesia dikenal juga sebagai bangsa yang memiliki kepribadian santun, ramah, suka bergotong-royong, peduli, empati, dan lain sebagainya.

  Kepribadian Bangsa Timur

- Bangsa timur identik dengan Benua Asia.
- Penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.
- Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong.
- Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.
  
   Ciri Khas Bangsa Timur

> Bangsa Timur sangat terkenal dengan hospitality atau keramahtamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun.
Bagaimana mereka saling memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan atau minuman.
> Bangsa Timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma-norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat mereka.
Adat istiadat yang masih dipegang teguh.
Konsep gotong royong dan kebersamaan menjadi hal yang paling utama.

Pengertian Kebudayaan

     Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Dapat diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.
    Definisi kebudayaan adalah suatu pola hidup menyeluruh yang berkembang dan dimiliki oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi serta bersifat kompleks, abstrak, dan luas.

Image result for BUDAYA










Unsur-unsur Kebudayaan


Para ahli mengatakan terdapat 7 unsur kebudayaan :

1. Unsur religi
2. Sistem kemasyarakatan
3. Sistem peralatan
4. Sistem mata pencaharian hidup
5. Sistem bahasa
6. Sistem Pengetahuan
7. Seni

Wujud Kebudayaan

Terdapat 3 wujud kebudayaan, yaitu

ide/ gagasan : suatu pola pikir utama.
aktifitas : kegiatan/tindakan  yang di lakukan masyarakat.
hasil budaya : berupa suatu peninggalan,hasil karya/benda/fisik.

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

Gagasan (Wujud ideal)

    Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

      Aktivitas (tindakan)

    Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusialainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

Artefak (karya)
    Artefak adalah wujud kebudayaan fisikyang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:

1. Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
2. Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

Orientasi nilai budaya

        Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.

Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :



1. Hakekat Hidup

Hidup itu buruk
Hidup itu baik
Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.

2. Hakekat Karya

Karya itu untuk menafkahi hidup
Karya itu untuk kehormatan.

3. Persepsi Manusia Tentang Waktu

Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.

4. Pandangan Terhadap Alam

Manusia tunduk kepada  alam yang dashyat.
Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
Manusia berusaha menguasai alam.





5. Hubungan Manusia Dengan Manusia

Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.
Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.


Perubahan Kebudayaan

Perubahan kebudayaan adalah suatu penerimaan cara-cara baru dari masyarakat dalam memenuhi kebutuhan terhadap kebudayaannya. Perubahan kebudayaan terjadi sesuai dengan perkembangan masyarakat pendukungnya. Apabila tidak ada dukungan dari masyarakat, maka tidak aka nada perubahan, baik itu kea rah positif maupun kea rah negatif.

bentuk-bentuk perubahan kebudayaan antara lain:
Perubahan yang terjadi secara lambat atau dalam istilah lainnya terkenal dengan sebutan Evolusi. Contoh misalnya adalah evolusi peralatan pada zaman Batu Tua. Di zaman Batu Tua, peralatan yang digunakan oleh manusia sebagai alat untuk bertahan hidup, begitu lama bertahan hingga ribuan tahun. Atau kalau di Indonesia adalah pada masa Kemerdekaan, setelah dijajah selama beratus tahun.
Perubahan yang terjadi secara cepat atau dalam istilah ilmiahnya disebut Revolusi. Salah satu contoh adalah Revolusi Industri.
 Perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh kecil. Contoh mode pakaian, tata rambut dan sebagainya. Kecil disini mengandung arti bahwa, perubahan itu hanya terjadi bagi sebagian orang saja, tidak menyeluruh.
Perubahan yang direncanakan atau dikehendaki. Misalnya, dalam arti luas bisa dicontohkan dengan adanya Repelita yang pernah dijalankan pada masa Orde Baru. Dan dalam arti sempit, bisa dicontohkan ketika seseorang merencanakan pernikahan. Tentu setelah nikah, ada perubahan yang terjadi di antara pasangan nikah tersebut
Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan. Contohnya gaya fashion yang kebarat-kebaratan dengan mengumbar aurat secara vulgar di depan umum yang bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Kaitan Manusia dan Kebudayaan

          Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat dan berkaitan satu sama lain. Manusia dan kebudayaan, memang dua hal yang tidak bias dipisahkan, karena kehidupan manusia sangat terikat sekali dengan kebudayaan. Setiap manusia di muka bumi ini memiliki kebudayaannya masing-masing, oleh karena itulah sebuah kebudayaan memiliki keunikan atau ciri khasnya tersendiri. Dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

SUMBER:

http://arimardana.blog.fisip.uns.ac.id/2015/04/23/hakikat-manusia-menurut-islam/
http://riansetyawan72.blogspot.co.id/2016/03/kebudayaan-bangsa-timur.html
http://gallanandhika.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-kebudayaan-dan-7-unsur.html
https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/23/wujud-wujud-kebudayaan/
http://historikultur.blogspot.co.id/2015/10/perubahan-kebudayaan-dan-bentuknya.html